Sudah 2 hari setelah pemilu(9/04).....
semoga kalian semua tidak ada yang 'golput' yah??? alias golongan putih, alias gag nyontreng ;)
Sampai saat ini(11/04), data quick count yang menempati urutan teratas dipegang oleh partai demokrat, yang kebetulan diketuai oleh presiden kita sekarang Bapak Susilo Bambang Yudhoyono yang biasa dipanggil Pak SBY.
Mungkin bisa dibilang pemilu legislatif kali ini menurut saya kurang begitu lancar, soalnya banyak kejadian-kejadian yang tidak 'wajar' saat pemilu dilaksanakan. misalnya salah satu TPS di Jombang, terdapat kertas suara yang sudah tercontreng, tanpa diketahui siapa yang menyontreng kertas suara tersebut?????????
Misalnya lagi kecurangan yang ada pada pemilu kali ini, salah satu daerah (di Indonesia tentunya) ada petugas yang seharusnya menyerahkan hasil pemungutan suara ke KPU, malah kotak suara yang mau diserahkan dibongkar dulu ditengah perjalanan........( tambah rusak aj masyarakat Indonesia?!?!?!) yah,,,,mungkin gag sepenuhnya salah petugas tersebut,,,,,pasti ada dalangnya dunk,,,,,naaaaah.....yang patut disalahkan dalam kasus ini adalah DALANG dari perbuatan rusak petugas tersebut. Tapi petugas itu juga pasti salah,,,,,,tidak bisa menjaga kepercayaan yang dipercayakan oleh masyarakat banyak.
Banyak lagi contoh kejadian-kejadian tidak wajar lainnya, yang menyebabkan pemilu kali ini tidak begitu lancar.....sehingga tidak hanya satu daerah yang diadakannya pemilu susulan, gara-gara banyak yang tidak beres dalam pemilu legislatif yang pertama kali ini.
Dengan adanya kekurangan yang terjadi di pemilu legislatif kali ini,,,,,semoga kelak saat pemilu capres dan cawapres, kekurangan ini bisa di minimalkan sehingga berjalan dengan lancar tanpa halangan dan kecurangan....percuma dunk, negara sudah mengorbankan banyak bahkan banyak banget untuk anggaran dalam pemilu legislatif ini, apabila masih banyak masyarakat yang tidak jujur dalam melaksanakan suatu pemilu.....
2 comment:
Pemilu paling rebyek sepanjang sejarah, jadi eror yang yang terjadi lebih kompleks juga. Bagi pemilih sulit dipahami mencontreng itu gimana. Bagi petugas cara ngisi lembar administrasi membingungkan sehingga banyak yang fatal mencatumkan jumlah suara sebagai total perolehan parpol ditambah caleg. Jelas fatal yang direkap perolehan suara bisa melebihi jumlah pemilih yang hadir. Bisa dibilang kurang sosialisasi penyelenggara di tingkat Kabupaten (KPU), Kecamatan (PPK) dan Desa (PPS)
he'emh,,,,
q aj baru tau kertas suaranya itu ada 4 saat ada di TPS,,,,aku kirain malah cuma ada 2 duank kertas suaranya.......
hehehe,,,,,^_^
Posting Komentar